WA SIJI

Selasa, 08 November 2016

ARBAIN = SEBUAH PERJALANAN ZIARAH AGUNG

**ARBAIN  =  SEBUAH PERJALANAN ZIARAH AGUNG

Bukan Haji ke Baitullah yang kami bahas disini, tidak juga festival Hindu Kumbh Mela yg dilaksanakan beramai-ramai di sungai gangga. Ziarah Agung  yang dilaksanakan setiap 20 Safar ini dikenal dengan ARBAIN.

Sebuah ritual yang menjadi Pertemuan Internasional terbesar di dunia. Jumlah peziarahnya tahun lalu tercatat lebih dari 20 juta orang, melebihi jumlah peziarah haji di Mekah.  MENAKJUBKAN! Mengingat Ritual suci ini berlangsung di sebuah Negara dengan latar belakang geopolitik yang dianggap rawan dan berbahaya. ini merupakan  peristiwa besar yang tak sanggup dibendung embargo media internasional.

Hal lain yang unik dari Arbain adalah , bukan hanya kaum Syiah saja, kaum Sunni, bahkan Kristen, Yazidis, Zoroaster dan Sabian  juga beberapa turut serta mengambil bagian baik dalam upacara maupun dalam melayani para peziarah. Ini luar biasa mengingat ekslusifitas adalah hal yang dianggap mutlak dalam sebuah upacara keagamaan. Dan hal ini juga membuktikan bahwa tokoh sentral dalam upacara ini, yakni IMAM HUSAIN AS, adalah tokoh Universal, simbol kasih sayang dan kebebasan meta agama.

Mengapa hal ini  berusaha disembunyikan media-media Barat dan proBarat?  Media yang lebih suka menayangkan hal negatif, kejam dan sensasional apalagi jika berkaitan dengan Islam?

Jika demo anti Putin, unjuk rasa menuntut demokrasi di Hongkong, bahkan turunnya sejumlah demonstran anti Imigrasi di London selalu menjadi headline media Internasional, bagaimana mungkin berkumpulnya 20 juta lebih manusia dari seantero penjuru dunia di suatu wilayah yang dikatakan penuh terror dan ancaman dan latar belakang penuh ketegangan,  tak mendapat porsi apa-apa  kecuali sekedar running news atau sekilas info??

Secara tidak resmi, media jelas telah melakukan embargo terhadap peristiwa besar ini, meskipun  peristiwa ini jelas memenuhi semua kriteria untuk menjadi headline, mulai dari,

-pemandangan yang menakjubkan,

– jumlah jemaah/partisipan  yang luar biasa,

– nilai politik,

– pesan revolusi,

– latar belakang  ketegangan

– sampai orisinalitas.

Basrah  ke Karbala (sebagian dari Najaf ke Karbala) bukanlah perjalanan pendek bila ditempuh dengan mobil, apalagi jika perjalanan ini ditempuh dengan berjalan kaki. Jika dari Basrah, maka perlu dua minggu penuh untuk sampai ke Karbala. Orang-orang dari berbagai usia rela berpanas-panas ditimpa terik matahari di siang hari, dan melewati dinginnya malam yang menusuk tulang menelusuri  jalan-jalan yang dikabarkan rawan serangan teroris dan berbahaya, dengan hanya  membawa sedikit bekal dan banyak cinta untuk Al-Husain as.

Pelayanan Luar Biasa

Diantara hal yang membuat takjub dalam perjalanan agung ini adalah pemandangan ribuan tenda dengan dapur-dapur darurat yang didirikan oleh penduduk sekitar di sepanjang  jalan yang dilewati para peziarah. Tenda-tenda yang disebut Mawkib ini menjadi tempat bagi para peziarah  beristirahat dan mendapatkan apapun yang mereka butuhkan. Makanan segar, tempat untuk beristirahat, telpon gratis, popok bayi dan kebutuhan lain, semuanya gratis. Bahkan sebenarnya peziarah tak perlu membawa apapun selama perjalanan kecuali pakaian yang mereka pakai.

Menarik melihat bagaimana pengurus mawkib-mawkib ini mengundang para peziarah untuk makan dan beristirahat. Mereka menanti di pinggir jalan dan memohon dengan sopan agar para peziarah  mau menerima tawaran mereka.

Pelayanan yang mereka berikanpun  layaknya pelayanan untuk raja-raja.  Peziarah-peziarah ini mendapatkan pijat kaki, kemudian dihidangkan makanan hangat nan lezat, lalu sementara beristirahat, jika ada pakaian kotor yang perlu dicuci maka pengurus mawkib akan mencuci, mengeringkan, menyetrika baju itu dan mengembalikannya saat peziarah bersiap melanjutkan perjalanan. Tentu saja, semuanya gratis!

Sekedar perbandingan, setelah gempa Haiti, melalui sumbangan dari seluruh dunia PBB meluncurkan Operation Unified Response yang menyatukan sumber dana besar dari berbagai lembaga federal dan mengumumkan bahwa selama 5 bulan, 4,9 juta porsi makanan telah dikirim untuk penduduk Haiti. Sekarang bandingkan dengan 50 juta porsi makanan setiap hari selama berlangsungnya ritual Arbain. Setara dengan 700 juta porsi makanan untuk dua minggu perjalanan dari Basrah ke Karbala.

Kesemuanya dibiayai bukan oleh PBB, atau sumbangan Organisasi Internasional tertentu. Melainkan disediakan oleh penduduk sekitar dan para petani yang rela menabung dan menghemat sepanjang tahun dengan niat agar bisa menjamu para tetamu Al-Husain as, termasuk layanan keamanan. Penjagaan ketat keamanan ini dilakukan oleh tentara-tentara relawan yang di satu sisi mewaspadai ISIS dan di sisi lain melindungi para peziarah.

Seharusnya, ARBAIN masuk dalam daftar Guiness Book of Record untuk banyak kategori sekaligus. antara lain kategori Pertemuan Internasional tahunan terbesar, jamuan makan terpanjang, Jumlah penyaji makanan gratis terbanyak, jumlah relawan terbanyak dalam satu even, Long March terpanjang dengan peserta terbanyak. Dan semua dilaksanakan dibawah situasi keamanan yang bisa saja  sewaktu-waktu terjadi serangan.



Siapakah Al-Husain ini? Bagaimana seseorang yang telah meninggal 1396 lalu bisa begitu hidup dan  bisa menarik berjuta-juta orang dari seantero dunia untuk datang meneriakkan jawaban atas panggilannya?  meneriakkan suara-suara keadilan? Bagaimana panggilannya yang berabad-abad lalu, masih terus membangkitkan semangat revolusi yang begitu kuat?

Jika dunia mengerti Husain, pesannya dan pengorbanannya, mereka akan mulai mengerti akar permasalahan mengapa Zionis, antek-anteknya, serta boneka-bonekanya  seperti ISIS dan pahamnya melakukan segala jenis pembunuhan dan penghancuran terhadap kaum syiah.

Berabad-abad lalu di Karbala, kemanusiaan menjadi saksi tragedi  pembunuhan paling keji terhadap Al-Husain as. Namun semangat dan bara revolusinya terus menyala dan menginspirasi perindu kebenaran untuk bangkit dan melawan segala bentuk penindasan.

Inilah alasan embargo media atas Arbain. Namun tak ada  yang bisa memadamkan bara atas pembunuhan Al-Husain di hati setiap mukmin dan setiap hati yang jujur .  Tak juga embargo media manapun.


Sumber : Ust. Syamsunar                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WA LORO

Entri Populer

WA LIMO