WA SIJI

Selasa, 13 September 2016

MUKIDI MANEH BIKIN GARA GARA

Mukidi maniiiiing....
Selamat pagiiiii....
Hai semua penggemar "MUKIDI"


Ijin dari istri  

Mukidi: mah, gaji ku kan 15 juta sebulan, gimana kalo yg 10 juta buat ka mu, yg 5 juta buat simpenan ku

Istri : Boleh juga pak e

 2 tahun kemudian....

Istri: kalo ga salah pak e punya simpenan kan ?

Mukidi: Iya, kan aku udah ijin

Istri: liatin dong simpenan mu udah berapa

Sorenya Mukidi bawa simpenannya berikut anaknya yg baru berumur 2 tahun

Istri :...klepek2...semaput...!





Ketika pulang kampung bersama, Mukidi dan istri melewati pepohonan hijau di alam pegunungan. Sesampainya di kaki bukit, mereka pun berhenti sejenak. Mukidi berkata pada istrinya...

"Dik, dulu ingat gak kita pernah mendaki bukit ini... "
"Iya aku juga ingat...
Duuh jadi sedih klo mengingat peristiwa itu" kata istrinya.
"Lho ini nostalgia... Kok malah sedih...?" kata mukidi heran.

Mukidi melanjutkan cerita...
"Terus aku ketemu orang tua berjenggot... dia bilang awas jangan sampe nginjek kodok ya... kalau sampai nginjek kodok, nanti bakalan nyesal... Karena akan dapat pasangan jelek... Ingat itu"

"Aku ingat betul kata-katanya... jadi aku hati-hati... Aku sama sekali gak nginjek KODOK... makanya aku dapat istri cantik kayak kamu dik... "

Istrinya langsung menangis.. "Tapi aku nginjek, Mas"... πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜‚











 MUKIDI MANEH

Seorang motivator yang menyampaikan ceramah di suatu pertemuan bapak-bapak, memberikan nasehat bijak :

"Pernahkah bapak-bapak memuji istri  yang setiap hari menyediakan makanan dgn penuh cinta? Sesekali kita perlu melakukannya, yakni memuji masakan istri kita."

Mukidi, sepulang dari pertemuan itu, langsung mempraktekkan nasehat bijak sang motivator.
Saat hendak makan, melihat makanannya, lalu memandang istrinya.
Mereka saling tersenyum. Begitu bahagianya.

Selesai makan, ia memuji istrinya:
"Oh, masakan ini sungguh luar biasa!"

Tak disangka, sang istri malah plaaakkk .... dan marah-marah lalu berkata:
"Apa? Udah bertahun-tahun aku memasak utkmu, tapi kamu nggak pernah ngomong begitu!
Giliran hari ini dapat masakan dari tetangga yang cantik itu, kamu bilang itu luar biasa?"


...... salah manèèèh .....😩😫





Istri Mukidi sedang mencoba gaun yang baru dibuatnya di salah satu penjahit terkenal. Lalu dia bertanya kepada Mukidi...

Istri: "Menurut mas, kira-kira kelihatannya seperti apa?"
Mukidi: "Kalau dari rambut, seperti gadis yang berusia 18 tahun, kalau wajah seperti gadis berusia 20 tahun, dan body seperti gadis 22 tahun."
Istri: "Wah,kamu itu lho, menyanjungnya terlalu. Terus, kalau dari keseluruhan bagaimana?"
Mukidi: "Tinggal dijumlahkan saja, to..."
Istri: "Mukidiiiii....😑😑😑.🏹⚔πŸ› πŸ’₯







 Sudah Pernah Digunting:

Mukidi baru saja menyelesaikan upacara pernikahannya dengan Tukiyem. Tapi pada malam pertama mereka tidak langsung berhubungan intim, karena lelah sehabis menjalani pesta. Pada malam itu mereka hanya mengisi malam dengan makan bakso di dalam kamar.

Sementara tanpa sepengetahuan mereka, Ibunya Mukidi menguping dari balik pintu dan mendengarkan pembicaraan mereka.

Tukiyem: "Mas, sudah dikocok-kocok nggak keluar-keluar. (Sambil mengocok botol sambal)"
Mukidi : "Jelas saja, lobangnya kekecilan!"

Tukiyem: "Ya sudah, ujungnya saya gunting saja!"

Ibunya Mukidi langsung kaget, mendobrak pintu kamar dan berteriak, "Jangan! dulu sudah pernah digunting!"

Mukidi & Tukiyem: **#@##^%&??!!! πŸ™„πŸ™„πŸ˜’πŸ˜’





 BELAJAR BHS JAWA

Mukidi: "Sugeng siang P dokter."...
Dokter: "Wonten nopo pak?"...
Mukidi: "Ngeten dok, niki wau kuping tengen kula kelebon kacang ijo."...
Dokter: "Ooo ngaten. Monggo sarean miring ngiwo."

...sawise sauntoro wektu...

Dokter: "Niki perlu dioperasi. Namung operasi alit."...
Mukidi: "Lajeng ongkose kinten2 pinten dok?"...
Dokter: "Sekitar kaleh yuta."...
Mukidi: "Wadhuh kok larang sanget. mBoten saged kirang? Sokor2 yen gratis."...
Dokter:"Anggere sabar nggih saged mirah. Malah gratis."...
Mukidi: "Lha pripun carane?"...
Dokter:"mBen enjing lan sonten njenengan sirami. Mengke nek pun dados kecambah, njenengan dudut ..  πŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ






 Gambar Pantat:

Seorang guru wanita di Kota Batu bernama bu Dian sedang mengajar murid-muridnya di hari pertama masuk sekolah. Di papan tulis ia mencoba menggambar buah apel, lalu sambil membalikkan badannya ia bertanya kepada para murid, "Gambar apa ini ?"

Tak ayal para murid secara serentak berseru:"Pantat!" Mendengar jawaban tersebut, bu Dian menangis sambil setengah berlari mencari kepala sekolah yg bernama pak Mukidi untuk mengadukan perilaku murid-muridnya.

Melihat tangisan sang guru wanita tersebut, pak Mukidi tanpa menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk ke ruang kelas, lalu dengan emosi ia memarahi semua murid: "Kalian sungguh berani-beraninya mempermainkan seorang guru! Apa yang kalian lakukan terhadapnya ?!"

Sesaat ruang kelas menjadi senyap, semua murid jadi bengong, pak Mukidi kemudian menoleh ke arah papan tulis, ia semakin marah ketika melihat apa yang tergambar di papan tulis "Ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan tulis!" Mendengar perkataan pak Mukidi, bu Dian langsung pingsan.
πŸ˜ƒπŸ˜„πŸ˜…πŸ˜




 MUKIDI MUNCUL LAGI

Bu Guru bertanya: "Anak- anak... Siapa yg mau masuk surga..?"

Serempak Anak-anak menjawab "Sayaaaa..!"

Mukidi yang duduk di belakang diam saja..

Bu Guru bertanya lagi: "Siapa yang mau masuk neraka..??"

Anak-anak: "Tidak mauuuu....!!!"

Mukidi tetap diam saja.

Bu guru mendekat: "Mukidi, kamu mau masuk surga atau neraka...?

Mukidi: "Tidak kedua-duanya Bu Guru..."

Bu Guru: "Kenapa..?"

Mukidi: "Habis waktu ayah saya mau meninggal, beliau berpesan, 'Mukidi... Apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA...!'"
 πŸƒπŸƒπŸƒπŸ’¨






Mukidi Mancing

Suatu hari Mukidi sedang mancing di kali, namun udah 3 jam kaga dapet ikan, lalu lewatlah seorang anak kecil.

Anak: “Lagi ngapain kong Mukidi??”

Mukidi: “Gua lagi mancing goblook.” (emosi udah 3 jam gak dapat ikan)

Anak: “Udah dapet belom kong??”

Mukidi: “Belom goblok, banyak bacot elo.”

Anak: “Emang umpanya pake apa kong??”

Mukidi: “Ya pake cacing lah.. dasar goblok.”

Anak: “Pantesan, cobain kong pake keju ma cabe pasti dapet ikan.”

Mukidi: “Emang bisa gitu??”

Anak: “Ya Nggak bisa lah goblok.” (Sambil lari)

Karena merasa kaget di bilang goblok sama anak kecil, si Mukidi jantungan dan mati di tempat. Singkat
cerita, di dalam kubur si kakek di tanyai dua malaikat yang membawa palu besar.

Malaikat 1: “mukidi, waktu di dunia punya agama nggak??”

Mukidi: “Ya punya lah goblok.”

Malaikat 1: “Maap ya kong, kalau bicara yang sopan, kali aja engkong bisa hidup lagi ke dunia.”

Mukidi: “Emang bisa gitu??”

Malaikat 2 :” YA NGGAK BISA LAH GOBLOKK..!!”

Mukidi maneh....😰😰😰😰







Pada suatu hari di sebuah kelas...

Guru : “Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?”.

Dengan cepat Mukidi berdiri dan menjawab : “Gajah, bu guru !”

Guru :”Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf ‘D’ ?”

Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri dan menjawab :”Dua gajah, Bu Guru…”

Murid-murid tertawa, guru merasa kesal sama Mukidi

Guru :”Mukidi, kamu berdiri di pojok sana ! Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf “M”?

Semua murid diam.

Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang : “Mungkin Gajah…”

Guru :”Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !”

Mukidi keluar dengan wajah sedih. Guru melanjutkan.

Guru :”Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf “J”?

Guru menunggu jawaban, tapi semua diam.

Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas : “Jangan-jangan Gajah”

Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang….

Akhirnya guru lega dan kembali ke kelas.

Guru : “Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?”

Sekali lagi semua murid terdiam.

Tiba-tiba HP bu Guru berdering.

Guru : “Ya hallo…”

HP : ‘Maaf bu saya Mukidi,  jawabannya, Pasti Gajah”

Guru : Mukidiiiiiii…!!!!!!







 GORO-GORO DIAJARI MARIO TEGUH

Mario Teguh berkata dalam sebuah seminarnya:
“ Tahun-tahun terbaik dalam hidupku...
.. kuhabiskan bersama seorang wanita, yang bukanlah istriku. ”
dgn tarikan nafas mendalam....

Semua hadirin terkejut.. dan terpaku...dan merasa tdk percaya.....
Kemudian Mario Teguh menambahkan.......

“ Ia adalah ibuku.”
dgn wajah senyum bangga...

Tawa hadirin segera pecah dalam gemuruh tepuk tangan...

-----
Mukidi yang baru ikut dalam seminar tersebut..
Kemudian mencoba hal ini di rumah untuk bercanda dengan istrinya.

Setelah makan malam...

Mukidi berkata kepada istrinya yang sedang memasak di dapur:
" Sayang... tau nggak.. Aku habiskan tahun-tahun terbaik dalam hidupku...
.. bersama seorang wanita yang bukan istriku...”
katanya sambil menunduk.......
Mukidi berhenti sejenak...
.. memejamkan matanya...
..ia berusaha mengingat-ingat kalimat terakhir Mario Teguh.

Ketika akhirnya bisa membuka mata...
Mukidi mendapati dirinya berbaring di UGD sebuah rumah sakit.....
Dan baru mendapatkan perawatan intensif akibat dihajar ULEKAN oleh istrinya...

Bathuk-è Mukidi menyonyo guedinè puoollll.....








 Nyumbang............................*TERNYATA MUKIDI*
TERLALU SAYANG SAMA ISTRINYA

Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka.
Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan istrinya.

Waahh begitu mencekam & mengerikan, penuh perjuangan, antara hidup & mati.

Setelah persalinan selesai Mukidiipun mengecup kening istrinya sambil berkata:

Mukidi:
"Alhamdulillah... anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang...?"

Istri:
"Iyaa, kang"

Mukidi:
"Sakit yaa, sayang...?"

Istri:
"Iyaa kang...sakiit banget !"

Mukidi:
"Yaaang... aku sayaaang banget sama kamu... aku ga tega

Istri:
"Iyaa kang...sakiit banget !"

Mukidi:
Nanti kalau untuk anak kedua dari yang lain aja yaa... jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaang..."

Istri: ...πŸ˜‘πŸ˜‘πŸ˜πŸ˜πŸ‘ŠπŸ‘Š...
Diiiii...diiiiiii.....raimuuuuu diiiiiii!!*Cerita Mukidi lagii
*πŸ˜œπŸ˜…πŸ˜‚






Liburan ke Singapura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WA LORO

Entri Populer

WA LIMO